Sunday, June 24, 2012

Dua Rahsia 'Sulit' Terbesar (siri 9)


Sub topik : Pintu Rahsiake Taman Gethsemane (part #5)


Adadua saduran dari ucapan ini, satu di Kitab Injil karangan Matius dan yang satulagi di Kitab Injil karangan Lukas. Kedua saduran ini tidak sama. Periksa danbandingkanlah MATIUS 5, 6 dan 7 dan LUKAS 6 : 17 - 49.

Sebagaimanadiketahui Jesus berbahasa Aramaik, dan naskah ajarannya dalam bahasa ini sudahtidak ada lagi, dan menurut para sarjana, ia tidak mungkin ditemukan lagi.Dapat dikatakan bahawa naskah itu adalah Injil Jesus yang asli, yang tersimpanoleh saudaranya seibu, Yakub, Ketua Jemaah, di Mihrab Masjid Al-Aqsa diJerusalem. Pada tahun 62 Yakub terbunuh atas perintah Ananas, Imam BesarYahudi. Pemberontakan (67-70) melawan orang Rom berakhir dengandibumiratakannya Jerusalem.


Perluditekankan bahawa pengikut sejati dari ajaran Jesus ini adalah daripada BaniIsrail (Yahudi). Mereka dinamakan "Nazoreans (Nazarenes, Nasarah)"taat kepada syari'at Nabi Musa AS, percaya bahawa Jesus, putera gadis Mariam AS,adalah Al-Masih. Mereka merupakan suatu jemaah, suatu aliran tasawuf yang miripsekali, menurut hasil penyelidikan Dead Sea Scrolls, dengan tarekat kaumEssenes. Mereka tidak bergereja dan bukan Kristian, bahkan dikafirkan kemudianoleh kaum mualaf (yang baru memeluk) Nasrani yang mendewakan Jesus laksana"Penebus Dosa."


KitabInjil dikatakan (kerana tiada bukti) karangan Matius tersiar kira-kira padatahun 79. Matius (Ibrani : Mattihyah ; artinya "anugerah Ilahi"),putera dari Alpius, seorang Yahudi yang berbahasa Aramaik adalah hawari(discipel) dari Jesus.

Autographdalam bahasa Aramaik dari karangannya yang kemudian disebut Injil, tidak adalagi. Hanya ada codices dalam bahasa Greek-Koine, yaitu bahasa Yunanisehari-hari, salinan-salinan dari yang lain-lainnya. Tidak diketahui siapapenterjemahnya dan para penyalinnya.

The Last Supper : Da Vinci

AdapunKitab Injil Lukas, karangan Lukas ini tersiar kira-kira antara tahun 145 - 155.Lukas, seorang mualaf Kristian berasal dari Greek yang tidak berbahasa Aramaik,adalah ahli perubatan dan kawan dari Paulus. Lukas tidak kenal Jesus. Autographdari tulisannya yang kemudian disebut Injil, pun tidak ada. Hanya terdapatsalinan-salinan dari salinan-salinan yang berlainan.

Siapapara penyalinnya tidak diketahui pula?

Darikedua saduran tersebut dapat dinilai betapa tingginya ajaran akhlak dari Jesus.

Perlukiranya diterangkan di sini bahawa menurut segala kamus, Tuhan adalah God danHeer adalah Tuan. Dalam Bijbel naskah Belanda dan Inggeris disebut Heer danLord, akan tetapi dalam naskah Melayu/Indonesia diterjemahkannya Heer, Lorddengan Tuhan ; hingga bila diterjemahkan kembali menjadi God ; hal manamenyesatkan pembaca dan meng-ilahkan Jesus. Tidak disebutnya God Jezus, tetapiHeer Jezus, iaitu sama seperti sebutan 'Sayidina' (Tuan Kami) dalam tradisiIslam. Jadi ia sepatutnya disebut Tuan Isa. Jelaslah pula dengan kata Bapakudan Bapamu dimaksudnya Allah, tanpa perbezaan antara kedua Bapa itu.

Jesussendiri menyebut dirinya Anak Manusia. Ketahuilah bahawa dalam bahasa-bahasaSemit, tidak dikenal huruf besar, huruf kapital (hoofdletter) Pendeta Dr. A.P.Davies menguatkan apa yang tersebut di atas di dalam bukunya "The FirstChristian" pada halaman 128, begini :

"Menurut pendapat banyak sarjana, satu dari pada sebab-sebabyang utama dari perubahan status Jesus, dari Al Masih Yahudi hingga menjadiPembebas alam-dunia, terletak pada penggunaan istilah "Lord."

Dalambahasa Ibrani kata ADONAI cuma berarti Yehovah, Tuhan yang Satu dan yangSatu-satunya, dan Jesus tidak mungkin disebut Lord.

Dalambahasa Aramaik (MARAN) sudah mulai ada suatu perubahan. Para dewa pembebasMatahari adalah "lords." Dalam bahasa Yunani (KURIOS), kata ini pastimempersamakan Jesus dengan seorang dewa - pembebas seperti lord-lord lain dariagama-agama misteri. Bukannya kata "kurios" diperuntukkan khas gunamaksud ini.

Kata"kurios" dapat dipersamakan dengan kata "sir" dalam bahasaInggeris. Tetapi kalau kata itu digunakan tentang Caesar atau tentang seorangdewa pembebas, maknanya menjadi agung.

Kataitu tentu dapat dipakai tentang Jesus dalam erti yang lebih tinggi sesudah iaditablighkan kepada orang ; kalau tidak Jesus akan lebih direndahkan dan padakedudukan dewa-dewa Attis, Tammuz atau Osiris. Sesudah kata itu dipakai bagiJesus, maka beliau, tidak mungkin lain, memperoleh beberapa tabiat dari paradewa-pembebas.

Ideatentang pembebas sebagai Putera Tuhan sudah ada beberapa abad sebelum Paulus,pada agama Hellenic (Greek Kuno), pada Gnosticism, pada gerakan Hermetik.Konsep Ibunda Tuhan yang kini dihubungkan dengan Maryam, Ibu dari Jesus, telahjauh berkembang pada dewi Isis, Cybele dan banyak lagi "materdolorosas" lain.

Dodddalam kajiannya yang tersohor tentang istilah-istilah dalam bahasa Ibrani danYunani dari Wasiat Lama, memeriksa kata-kata seperti 'God," 'Law,""Sin," "Atonement," "Faith," dan memperlihatkanbagaimana maknanya berubah kalau Ibrani diganti dengan Yunani.

No comments:

Post a Comment